Tag: sasirangan

Menyingkap Hidden Gems di Banjarmasin: Pesona Tersembunyi di Kota Seribu Sungai

Hidden Gems di Banjarmasin

Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan, sering dijuluki sebagai Kota Seribu Sungai karena jaringan sungainya yang membentang luas dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Terkenal dengan pasar terapungnya yang ikonik, kota ini sebenarnya menyimpan lebih banyak pesona yang belum banyak diketahui orang. Di balik hiruk pikuk pasar dan kehidupan sungai, terdapat berbagai hidden gems yang menawarkan keindahan alam, sejarah, hingga budaya lokal yang otentik. Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi beberapa lokasi tersembunyi di Banjarmasin yang layak untuk masuk daftar kunjungan Anda.


1. Hidden Gems di Banjarmasin – Pulau Kembang: Habitat Kera dan Mitos yang Hidup

Pulau Kembang terletak di tengah Sungai Barito, hanya sekitar 15 menit perjalanan perahu dari pusat kota Banjarmasin. Selanjutnya pulau ini merupakan cagar alam kecil yang dihuni ratusan kera ekor panjang. Masyarakat setempat percaya bahwa pulau ini dihuni oleh makhluk gaib yang menjaga kedamaian di sana.

Selain berinteraksi dengan kera, pengunjung dapat menikmati suasana alami dan sunyi yang kontras dengan hiruk-pikuk kota. Pulau ini juga sering dijadikan tempat ziarah atau ritual oleh warga lokal, terutama etnis Banjar dan Tionghoa. Meskipun tidak sepopuler pasar terapung, tempat ini menyimpan aura mistis yang menarik.


2. Hidden Gems di Banjarmasin – Kampung Sasirangan: Warisan Budaya Khas Kalimantan Selatan

Sasirangan adalah kain tradisional khas suku Banjar yang memiliki motif-motif unik dan kaya akan makna filosofis. Di Kampung Sasirangan, pengunjung tidak hanya bisa membeli kain, tetapi juga menyaksikan langsung proses pembuatannya yang masih dilakukan secara manual.

Terletak di sepanjang Sungai Martapura, kawasan ini juga menawarkan pengalaman menyusuri sungai dengan klotok (perahu motor tradisional) sembari menyaksikan aktivitas warga dan bangunan rumah panggung yang klasik. Tempat ini adalah hidden gem budaya yang cocok bagi pencinta kain tradisional dan fotografi.


3. Hidden Gems di Banjarmasin – Pasar Terapung Lok Baintan: Keaslian Pasar Sungai yang Masih Terjaga

Meskipun pasar terapung Muara Kuin lebih populer, Pasar Terapung Lok Baintan sebenarnya lebih otentik dan alami. Pasar ini berlangsung di Sungai Martapura pada pagi hari, saat para pedagang menggunakan jukung (perahu kecil) menjajakan hasil kebun, ikan, dan kue-kue tradisional.

Kehidupan pasar ini berlangsung cepat dan penuh warna. Suasana riuh namun tetap teratur mencerminkan budaya sungai yang masih hidup di tengah modernisasi. Jika ingin merasakan suasana pasar sungai yang sesungguhnya, Lok Baintan adalah destinasi yang tepat.


4. Hidden Gems di Banjarmasin – Hutan Pinus Mentaos: Nuansa Sejuk di Tengah Tropis

Tak jauh dari pusat kota, terdapat kawasan Hutan Pinus Mentaos yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Terletak di daerah Banjarbaru, tempat ini memberikan suasana berbeda dengan hamparan pohon pinus tinggi dan udara segar yang menyejukkan.

Cocok untuk piknik, foto pre-wedding, atau sekadar melepas penat, hutan ini adalah tempat ideal bagi pencinta alam. Area ini juga mulai dilengkapi dengan spot-spot selfie dan tempat duduk untuk wisata keluarga.


5. Bukit Batu Hapar: Keindahan Alam dan Jejak Spiritual

Terletak sekitar 1 jam dari Banjarmasin, Bukit Batu Hapar merupakan tempat yang masih tergolong sepi namun menyimpan daya tarik alam luar biasa. Bukit ini menyuguhkan pemandangan hijau yang membentang luas serta bebatuan besar yang konon dipercaya memiliki nilai spiritual oleh masyarakat sekitar.

Pendakian ke puncak bukit tidak terlalu sulit dan cocok untuk pemula. Dari atas, pengunjung bisa menyaksikan hamparan perbukitan dan lembah yang memanjakan mata. Tempat ini cocok untuk meditasi atau sekadar menikmati ketenangan alam.


6. Sungai Hitam: Habitat Bekantan yang Langka

Sungai Hitam adalah rumah bagi spesies monyet endemik Kalimantan, yaitu bekantan. Selanjutnya sungai ini berada di kawasan Gambut, sekitar 45 menit dari pusat kota Banjarmasin. Tidak banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan tempat ini, padahal potensi wisatanya luar biasa.

Bekantan dapat kita lihat langsung dari atas perahu klotok pada pagi atau sore hari saat mereka aktif mencari makan. Selain itu, suasana hutan bakau yang menghiasi pinggir sungai memberikan nuansa eksotis yang alami dan cocok untuk pecinta satwa liar.


7. Museum Wasaka: Sejarah Perjuangan Lokal yang Terlupakan

Museum Wasaka (Waja Sampai Ka Puting) adalah museum perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajah. Terletak di kawasan Alalak, museum ini berdiri di rumah tradisional Banjar yang klasik dan penuh ornamen kayu ukir.

Meski tidak sepopuler museum-museum nasional, Wasaka menyimpan berbagai koleksi senjata, foto, dan dokumentasi perjuangan lokal yang jarang kita jumpai di tempat lain. Tempat ini cocok untuk edukasi sejarah dan memperdalam wawasan tentang perlawanan rakyat Kalimantan.


8. Pulau Curiak: Konservasi dan Edukasi Lingkungan

Pulau kecil ini terletak di Sungai Barito dan dikelola oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Selanjutnya pulau Curiak adalah pusat konservasi bekantan dan ekosistem riparian di Kalimantan Selatan. Selain melihat bekantan, pengunjung juga bisa belajar tentang pelestarian lingkungan dan reboisasi mangrove.

Kegiatan yang bisa Anda temukan antara lain edukasi konservasi, penanaman pohon, hingga camping alam. Lokasinya yang tenang membuatnya ideal untuk pelajar, mahasiswa, maupun wisatawan yang ingin merasakan pengalaman wisata berbasis konservasi.


9. Kampung Biru Sungai Jingah: Warna-Warni Rumah Pinggir Sungai

Terinspirasi dari kampung warna-warni di Malang dan Jodipan, Kampung Biru Sungai Jingah menjadi destinasi alternatif bagi wisatawan yang menyukai spot foto unik. Rumah-rumah di sepanjang pinggiran sungai berwarna biru cerah dan dipercantik dengan mural-mural artistik.

Selain foto-foto, pengunjung bisa berinteraksi dengan warga yang ramah atau naik perahu untuk menikmati pemandangan dari sungai. Kampung ini menjadi salah satu contoh revitalisasi kawasan permukiman menjadi destinasi wisata kreatif.


10. Air Terjun Mandin Damar: Keindahan Tersembunyi di Pegunungan Meratus

Sekitar dua jam perjalanan dari Banjarmasin, tersembunyi sebuah air terjun cantik bernama Mandin Damar. Air terjun ini masih sangat alami dengan air jernih kehijauan yang mengalir di antara bebatuan besar. Dengan sekeliling penuh hutan tropis lebat, suara gemericik air dan kicauan burung menciptakan suasana menenangkan.

Karena belum banyak yang ekspos, akses ke lokasi cukup menantang dan membutuhkan semangat petualang. Namun semua itu terbayar dengan panorama yang luar biasa. Tempat ini ideal untuk pencinta alam sejati.


Kesimpulan

Banjarmasin bukan hanya tentang pasar terapung atau sungai yang membelah kota. Di balik kemegahan arus air dan kehidupan masyarakat sungai, tersembunyi berbagai destinasi eksotis dan alami yang layak mendapat sebutan sebagai hidden gems. Dari hutan pinus yang tenang, habitat bekantan yang langka, hingga kampung warna-warni yang artistik, Banjarmasin menawarkan pengalaman beragam bagi setiap jenis pelancong.

Menjelajahi tempat-tempat tersembunyi ini bukan hanya tentang menikmati keindahan alam atau budaya, tetapi juga tentang memahami cara hidup masyarakat Banjar yang kental dengan nilai-nilai tradisional. Maka, jika Anda berencana mengunjungi Kalimantan Selatan, luangkan waktu lebih lama untuk menyingkap pesona tersembunyi Banjarmasin — karena keindahan sejati seringkali tersembunyi di tempat yang tidak terduga.